09 Desember 2013

Balaikota DKI Jakarta, Tujuan Akhir Program Kerja HIMAJAN UNAS






Jakarta, Himajan UNAS


Pada pagi yang cerah di hari Selasa (3/12) lalu HIMAJAN UNAS telah melaksanakan program kerjanya yang terakhir pada periode tahun ini, yakni Kunjungan Ilmiah. Tempat yang dituju pada kegiatan kali ini adalah Gedung Balaikota DKI Jakarta. Dalam kunjungan kali ini, HIMAJAN melakukan diskusi interaktif dengan pihak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang dalam hal ini diwakili oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil serta Biro Sarana dan Prasarana Kota DKI Jakarta. Dalam diskusi interaktif yang berjalan cukup singkat itu, tema yang dibahas adalah mengenai Pengelolaan Kependudukan Berbasis Lingkungan Hidup di DKI Jakarta. 

Diskusi interaktif dibuka dengan penyambutan oleh Bapak Irmansyah selaku Kepala Biro Tata Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta yang didampingi oleh Bapak Heru (Biro Prasarkot DKI) dan Bapak Akbal (Dinas Dukcapil) selaku perwakilan dari kedua SKPD terkait. Dalam acara ini, terdapat kurang lebih 60 mahasiswa Administrasi Negara UNAS yang menjadi peserta, sementara dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga terdapat beberapa perwakilan dari SKPD di bidang lainnya. 

Pemaparan pertama yang dilakukan oleh Bapak Akbal menjelaskan berbagai isu-isu yang terkait dengan permasalahan kependudukan di DKI Jakarta. Beliau menuturkan bahwa terdapat beberapa perkembangan terbaru terkait dengan pengelolaan kependudukan, salah satunya mengenai perubahan nama kartu tanda penduduk elektronik, yang sebelumnya disebut dengan e-KTP, diganti dengan nama KTP-El. Selain itu, beliau menambahkan, pencatatan sipil kependudukan adalah sebuah pekerjaan yang teramat sulit. Untuk itu, beliau memohon masyarakat dapat memaklumi apabila seringkali terdapat beberapa kekeliruan dalam pencatatan sipil kependudukan. Berbagai hambatan dan kekurangan yang dihadapi diantaranya sisi SDM yang terbatas serta penggunaan alat teknologi yang masih kurang.

Pemaparan berikutnya dari Bapak Heru dilakukan dengan tempo yang lebih singkat. Beliau memaparkan beberapa permasalahan terkait dengan sarana dan prasarana kota, terutama berkaitan dengan antisipasi banjir. Selanjutnya kemudian dilakukan dialog antara perwakilan mahasiswa sejumlah 3 orang yakni Sdr Dimas Aji, Sdri Nurul Ajizah dan Sdr Dicky Reza Wibowo. dengan para narasumber. Isu yang dipertanyakan oleh para mahasiswa itu berkaitan dengan permasalahan pencatatan sipil kependudukan untuk warga yang direlokasi dari bantaran kali/waduk ke rumah sususn sewa sederhana, permasalahan pencatatan ktp-el ganda, dan juga masalah perubahan sosial masyarakat di lingkungan Provinsi DKI Jakarta. Sayangnya, karena terbatasnya waktu yang tersedia, membuat sesi dialog interaktif itu berlangsung secara singkat saja dalam satu sesi tanya jawab. (med)